Powered By Blogger

Sabtu, 02 April 2011

ASPEK PENILAIAN DAN EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN


ASPEK PENILAIAN DAN EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah
Evaluasi
Dosen Pengampu:  Taufikurrahman, M.Pd.I

                                                  

                  
                                                                                          



                                                     





Disusun Oleh:
Marzuki
Abd Haris
Ghazali
Isti’anah

Semester IV BA

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI ISLAM AL-KARIMIYAH
(  S  T  I  A  )
BERAJI GAPURA SUMENEP
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar-mengajar, dan hasil belajar.
Tujuan instruksional pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa. Oleh sebab itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya.
Sedangkan evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program.













BAB II
PEMBAHASAN
A.    KRITERIA MENILAI PROSES BELAJAR MENGAJAR
Tujuan pendidikan dapat diturunkan dari tiga macam sumber, yaitu a) pembelajaran dari siswa, b) pembelajaran dari masyarakat di mana mereka hidup, c) dari pertimbangan para ahli pendidikan. Tujuan pendidikan yang telah ditetapkan untuk dicapai sebaiknya ditunjukkan sejak dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi pengajaran.
Ada tiga faktor yang perlu dipahami oleh seorang guru dalam proses pembelajaran. Tiga faktor itu memiliki posisi strategis guna membawa siswa dapat mencapai satu tahapan mampu melakukan perubahan perilaku. Ketiga faktor yang dimaksud , yaitu metode evaluasi, cara belajar, dan tujuan pembelajaran.
Dalam PBK (Penilaian Berbasis Kelas) dibedakan antara penilaian (assessment) dan penilaian (evaluation). Assessment merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa, dan mengefektifkan penggunaan informasi tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan. Evaluation kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan suatu sistem pendidikan secara keseluruhan, termasuk kurikulum, assessment, pelaksanaannya, pengelolaannya, dll. Maka evaluasi lebih luas ruang lingkupnya daripada penilaian (assessment) Seorang guru perlu memahami metode evaluasi dan penilaian. Yang dimaksudkan dengan metode evaluasi yaitu cara-cara evaluasi yang digunakan oleh seorang guru agar memperoleh informasi yang diperlukan.
Dari pemahaman bermacam-macam metode evaluasi tersebut, kemudian dipilih yang paling tepat untuk dapat diterapkan kepada para siswa. Tugas guru dalam melakukan evaluasi dan penilaian adalah membantu siswa dalam mencapai tujuan dari pendidikan yang telah ditetapkan. Agar tercapai tujuan pendidikan yang dimaksud, seorang guru perlu bertindak secara aktif dalam membantu setiap langkah dalam proses pembelajaran.

B.     ASPEK PENILAIAN HASIL BELAJAR (KPA)
Dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari aktivitas pembelajaran. Pembelajaran itu sendiri untuk mengetahui sejauh mana keberhasilannya dilakukan apa yang disebut dengan penilaian. Penilaian yang baik harus didasarkan pada landasan teori yang kemudian diperkuat dengan langkah-langkah teknis melakukan penilaian tersebut.
Para pengajar seharusnya lebih faham tentang bagaimana melakukan penilaian pembelajaran yang efektif sesuai dengan aspek-aspek apa yang seharusnya dinilai dan dengan mempergunakan alat penilaian apa yang tepat untuk mengukur aspek penilaian tersebut.
Penilaian mempunyai sejumlah fungsi di dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1.      Sebagai alat guna mengetahui apakah siswa talah menguasai pengetahuan, nilai-nilai, norma-norma dan keterampilan yang telah diberikan oleh guru.
2.      Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar.
3.      Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
4.      Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa.
5.      Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
6.      Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.

Adapun tujuan penilaian Minimal terdapat 6 tujuan penilaian dalam kaitannya dengan belajar mengajar yaitu:
1.      Menilai ketercapaian tujuan. Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode penilaian, dan cara belajar siswa. Cara penilaian biasanya akan menentukan cara belajar siswa, sebaliknya tujuan evaluasi akan menentukan metode evaluasi yang digunakan oleh siswa.
2.      Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi. Belajar dikategorikan sebagai kognitif, psikomotoris, dan afektif. Batasan tersebut umumnya dieksplisitkan sebagai pengetahuan, keterampilan dan sikap/nilai. Semua tipe belajar sebaiknya dievaluasi dalam proporsi yang tepat.
3.      Sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui. Setiap siswa masuk kelas dengan membawa pengalamannya masing-masing, serta karakteristiknya. Guru perlu mengetahui keadaan siswanya agar guru dapat berangkat dari pengalaman siswa yang beragam dalam memulai pembelajarannhya. Guru perlu mengetahui dan memperhatikan kekuatan, kelemahan dan minat siswa sehingga mereka termotivasi untuk belajar atas dasar apa yang telah mereka miliki dan mereka butuhkan.
4.      Memotivasi belajar siswa. Penilaian juga harus dapat memotivasi belajar siswa. Guru harus menguasai bermacam-macam teknik memotivasi siswa.Hasil penilaian akan menstimulasi tindakan siswa. Dengan merencanakan secara sistematik sejak pretes sampai ke postes, guru dapat membangkitkan semangat siswa untuk tekun belajar secara kontinu.
5.      Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling. Informasi diperlukan jika bimbingan dan konseling yang efektif diperlukan, informasi yang berkaitan dengan problem pribadi seperti data kemampuan, kualitas pribadi, kemampuan bersosialisasi dan skor hasil belajar.
6.      Menjadikan hasil evaluasi dan penilaian sebagai dasar perubahan kurikulum. Hasil evaluasi siswa, pengalaman kerja siswa, analisis kebutuhan masyarakat, dan analisis pekerjaan merupakan teknik konensional yang sering digunakan untuk mengubah kurikulum.

C.    PENGERTIAN INSTRUMEN EVALUASI
Dalam pendidikan terdapat bermacam-macam instrument atau alat evaluasi yang dapat dipergunakan untuk menilai proses dan hasil pendidikan yang telah dilakukan terhadap anak didk.
Insrtument evaluasi hasil belajar digunakan untuk memperoleh informasi deskriftif dan informasi judgemental yang dapat berwujud tes maupun nontes. Tes dapat berwujud objektif atau uraian. Sedangkan nontes dapat berbentuk lembar pengamatan atau questioner. Penyusunan instrument evaluasi baik tes maupun nontes hendaknya memenuhi syarat Instrument yang baik yaitu valid dan realiabel.
Penggunaan instrument evaluasi harus dilaksanakan secara objektif dan terbuka agar diperoleh informasi yang sahih, dapat dipercaya sehinnga dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran.

D.    JENIS-JENIS INSTRUMEN EVALUASI
Dalam melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Evaluasi pendidikan secara garis besar melibatkan 3 jenis yaitu input, proses dan out put. Apabila prosesdur yang dilakukan tidak bercermin pada 3 jenis tersebut maka dikhawatirkan hasil yang digambarkan oleh hasil evaluasi tidak mampu menggambarkan gambaran yang sesungguhnya terjadi dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan secara umum adalah sebagai berikut :
  1. Perencanaan (mengapa perlu evaluasi, apa saja yang hendak dievaluasi, tujuan evaluasi, teknikapa yang hendak dipakai, siapa yang hendak dievaluasi, kapan, dimana, penyusunan instrument, indikator, data apa saja yang hendak digali, dsb).
  2. Pengumpulan data ( tes, observasi, kuesioner, dan sebagainya sesuai dengan tujuan).
  3. Verifiksi data (uji instrument, uji validitas, uji reliabilitas, dsb)
  4. Pengolahan data ( memaknai data yang terkumpul, kualitatif atau kuantitatif, apakah hendak di olah dengan statistikatau non statistik, apakah dengan parametrik atau non parametrik, apakah dengan manual atau dengan software (misal : SAS, SPSS )
  5. Penafsiran data, ( ditafsirkan melalui berbagai teknik uji, diakhiri dengan uji hipotesis ditolak atau diterima, jika ditolak mengapa? Jika diterima mengapa? Berapa taraf signifikannya?) interpretasikan data tersebut secara berkesinambungan dengan tujuan evaluasi sehingga akan tampak hubungan sebab akibat. Apabila hubungan sebab akibat tersebut muncul maka akan lahir alternatif yang ditimbulkan oleh evaluasi itu.
E.     PRINSIP-PRINSIP INSTRUMEN EVALUASI
Terdapat beberapa prinsip dalam instrumen evaluasi yaitu:
1.      Keterpaduan
Evaluasi harus dilakukan dengan prinsip keterpaduan antara tujuan interusional pengajaran, materi pembelajaran dan metode pengjaran.
2.      Keterlibatan peserta didik
Prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak, karena keterlibatan peserta didik dalam evaluasi bukan alternatif, tapi kebutuhan mutlak.
3.      Koherensi
Evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang telah dipelajari dan sesuai dengan ranah kemampuan peserta didik yang hendak diukur.
4.      Pedagogis
Perlu adanya tool penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan sikap dan prilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri siswa.
5.      Akuntabel
Hasil evaluasi haruslah menjadi alat akuntabilitas atau bahan pertanggungjawaban bagi pihak yang berkepentingan seperti orang tua siswa, sekolah, dan lainnya.












BAB III
PENUTUP
Evaluasi menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar, karena tanpa evaluasi akan susah sekali mengukur tingkat keberhasilannya.
Evaluasi pendidikan merupakan proses yang sistematis dalam Mengukur tingkat kemajuan yang dicapai siswa, baik ditinjau dari norma tujuan maupun dari norma kelompok serta Menentukan apakah siswa mengalami kemajuan yang memuaskan kearah pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan.
Evaluasi memegang peranan penting karena hasil evaluasi menentukan sejauh mana tujuan dapat dicapai. Dan sebuah hasil evaluasi diharapkan dapat membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggung jawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan, serta membantu mendapat dukungan dari mereka yang terlibat dalam program tersebut.
Evaluasi, khususnya dalam bidang pendidikan diharapkan dapat memperbaiki sistem pendidikan kita yang sering berubah dan tidak seimbang, kurikulum yang kurang tepat, serta mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak terfokus.
Secara umum evaluasi (evaluation) merupakan alat (tool) dalam mengukur sejauhmana tujuan yang kita inginkan sudah tercapai. Dalam dunia pendidikan, evaluasi merupakan hal mutlak dalam melihat kinerja (performance) pelaku pendidikan, utamanya siswa didik. Sistem evaluasi yang dikembangkan sangat mempengaruhi arah dan tujuan pendidikan itu sendiri.

Daftar Pustaka :
Bambang Budi Wiyono. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Malang: Elang Emas.
http//www.evaluasipendidikan.blogspot.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar