Powered By Blogger

Rabu, 10 Agustus 2011

Tujuh "Resep" Jitu untuk Mahasiswa Baru

Bulan-bulan ini hingga satu-dua bulan ke depan, sejumlah universitas akan memulai tahun pendidikan baru bagi para mahasiswanya. Saat memasuki awal perkuliahan, para mahasiswa baru kerap kaget karena asing dengan lingkungan serta metode pembelajaran yang jauh berbeda dibandingkan dengan pola pembelajaran di sekolah. Hal lainnya adalah ketika mereka berhasil lolos seleksi di universitas favorit, para mahasiswa baru ini cenderung menilai bahwa perjuangannya telah selesai. Akhirnya, mereka terlena dan melupakan misi sesungguhnya, yaitu memperjelas visi utama untuk apa ia berkuliah.
Nah berikut ini Tipsnya:

Kebiasaan pertama "jadilah proaktif".
Para mahasiswa diajarkan untuk bertanggung jawab atas masa depan mereka. Inilah hal mendasar yang seringkali sulit untuk dikerjakan. Dengan kebiasaan ini, kedepannya mahasiswa baru tidak akan mengeluh dan tidak akan mudah menyerah ketika menghadapi dinamika perkuliahan yang sesungguhnya. Dampak dari kebiasaan yang pertama ini adalah menciptakan inisiatif, karena keadaan tidak bisa dipilih, maka mahasiswa dituntut untuk pandai menentukan keputusan.

Kedua, "memulai dengan tujuan akhir"

Poin ini mengajak mahasiswa untuk membuat dan memperjelas visi dan tujuan mereka saat berkuliah.

Ketiga, "dahulukan yang utama"

Para mahasiswa diajarkan cara untuk mengatur waktu dan diajak untuk menentukan prioritas.
Penanggung jawab program The 7 Habits for New College Students

Keempat, "berpikir menang-menang"
Para mahasiswa baru diajarkan untuk selalu “berpikir menang-menang” ketika berhubungan dengan orang lain. Untuk dapat berpikir menang-menang, mahasiswa diajak untuk mendengarkan dan memahami orang lain terlebih dahulu baru kemudian meminta untuk dipahami.

Kelima, "berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti”
Kebiasaan ini berkaitan dengan kebiasaan keempat, mahasiswa diajak untuk memahami orang lain, baru meminta orang lain untuk memahami dirinya.

Keenam, "sinergi"
Para mahasiswa baru diajak untuk meningkatkan dan menumbuhkan kerjasama. Selain itu, para mahasiswa juga dibekali bagaimana kewajiban mereka untuk menghargai perbedaan dengan menyatukan visi. Andiral mengatakan, jangan ada pihak yang alergi dengan perbedaan.
"Tujuan dari kebiasaan ke empat sampai dengan ke enam adalah agar orang lain mau mengerti tentang apa yang akan kita sampaikan. Tapi untuk itu kita harus mengerti dan menampung aspirasi orang lain terlebih dahulu. Tanpa memahami, kita akan makin sulit dipahami. Itulah rahasia kepemimpinan, menyampaikan pendapat dengan cara yang paling pas," jelas Andiral.

Ketujuh, "sadar akan pentingnya pengembangan diri"
Para mahasiswa baru diajak untuk sadar akan pentingnya pengembangan diri, menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan kuliah mereka. Kebiasaan ini sangat penting dan terkait dengan empat dimensi kehidupan yang harus terus diasah, yaitu, kecakapan intelektual, kecakapan fisik, sosial emosional dan kecakapan spiritual yang harus terus dipelihara secara berkesinambungan.
Dengan mengikuti pelatihan ini, setiap mahasiswa baru nantinya akan siap menghadapi dunia sebagai mahasiswa dengan segala aktivitas dan suka dukanya yang diimbangi dengan pembentukan karakter mereka sebagai calon pemimpin yang cerdas (intellectual leader).
"Pelatihan ini guna membekali mahasiswa baru dengan tujuh kebiasaan yang efektif, dan untuk mewujudkan mahasiswa yang memiliki integritas, prestasi dan kemitraan. Sehingga selama masa perkuliahan, mereka bisa lebih tegar, dan jatuh bangunnya tidak terlalu berat," kata Andiral.

Melanggar Hak Cipta, Menkominfo Larang Masyarakat Unduh Lagu dari Internet

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring menegaskan, pihaknya melarang masyarakat mengambil atau mengunduh lagu dari internet karena melanggar hak cipta. Tifatul Sembiring kepada wartawan di Palembang, Selasa, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mengambil lagu di internet bila tidak ada izin dari penciptanya.

Menteri Kominfo hadir ke Sumsel dalam serangkaian safari Ramadhan sekaligus melaksanakan silaturahmi dengan Gubernur H Alex Noerdin. Sebelumnya, menteri melaksanakan kunjungan ke salah satu Pondok Pesantren di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, selanjutnya berkunjung ke rumah dinas Gubernur Sumsel.
Dia mengatakan, larangan itu supaya pencipta tidak dirugikan karena sekarang lagu yang beredar melalui internet tersebut banyak diambil masyarakat tanpa sepengetahuan sang pencipta. Ini berarti merugikan para pencipta sehingga pihaknya melarang masyarakat mengambil lagu tersebut bila tidak diizinkan.
Dia mengatakan, begitu juga nantinya pencipta lagu tidak memasang tarif terlalu besar bila ciptaannya diambil. "Tarifnya bisa saja hanya senilai Rp 1.000 per lagu dan itu tidak akan memberatkan masyarakat," kata menteri.
Sehubungan itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak mengambil lagu dari internet. Menurut menteri, dalam enam bulan ini pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, larangan tersebut karena sekarang undang-undang mengenai hak cipta sudah ada sehingga pelarangan tersebut cukup beralasan